Lompat ke konten

Nasib Seorang Penebang Kayu & Kisah Lainnya

Soesilo Toer

Buku ini disusun dari cerita bersambung yang di muat sekira 1952 sampai 1961 di berbagai majalah anak-anak, seperti Kunang-Kunang (kemudian berganti nama menjadi Remaja), Putra-Putri, dan Kuncung. Kumpulan cerita ini sebelumnya pernah terbit secara utuh pada 1963.

Cerita-cerita dalam buku ini menyoroti sisi lain yang turut membentuk pribadi Henki sebagai tokoh utama, yakni cerita. Tepatnya, cerita-cerita yang didengar Henki dari Meneer Kleber, sosok yang memperkenalkannya pada biola. Dari dua belas cerita, sembilan di antaranya disampaikan Meneer Kleber untuk mengobarkan semangat Henki.

Masing-masing mengisahkan seorang manusia dalam menggapai suatu tujuan untuk memaknai hidup mereka. Setiap orang dalam sembilan cerita tersebut memiliki keterbatasan yang membuat hidupnya terasa sulit.

Posting artikel terkait

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,

Empat Setengah Jam di Punika

Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.

Kisah Inspiratif Penyintas

Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam

Sign up for our email newsletter