Lompat ke konten

Sejarah Mati di Kampung Kami (Catatan tentang Aceh, Jurnalisme dan Demokrasi)

Nezar Patria

Dalam esai-esai dan karya jurnalistiknya di buku ini, Nezar Patria membahas tentang Aceh, hak asasi manusia, demokrasi, dan jurnalisme. Nezar tidak hanya melihat hal-hal tersebut dari narasi besar. Ia menautkannya dengan pengalaman yang ia temui sehari-hari, dari tukang cukur yang mengingatkannya tentang masa kecil, sampai sirop yang legendaris di kampungnya.
Ketekunan jurnalistik, pengalaman, dan refleksi personal yang muncul di 24 naskah dalam buku ini bisa membantu untuk melihat berbagai peristiwa dan persoalan di sekitar kita dengan lebih jernih.

Posting artikel terkait

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,

Empat Setengah Jam di Punika

Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.

Kisah Inspiratif Penyintas

Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam

Sign up for our email newsletter