Lompat ke konten

Pembingkaian Dan Penekanan : 50 Tahun Kemudian (Refleksi kritis utusan Zending & Missi Belanda atas G30S dan peristiwa dramatis sesudahnya)

Ada banyak kesaksian yang menceritakan bagaimana operasi pembersihan yang dilakukan oleh tentara dan didukung berbagai organisasi pemuda ini dilakukan secara brutal, tanpa menngindahkan hukum dan penghormatan hak asasi, dan lebih merupakan aksi balas dendam yang tak jelas ujungpangkalnya. Peristiwa yang memakan korban besar ini telah membius banyak orang dan secara taksadar menyetujui berbagai pembunuhan yang terjadi.

Posting artikel terkait

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,

Empat Setengah Jam di Punika

Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.

Kisah Inspiratif Penyintas

Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam

Sign up for our email newsletter