
BAKAR (Bahas Karya) Maksud Politik Jahat bersama Om Joss Wibisono
15 November 2024; malam, adalah kali kedua kami duduk setengah melingkar di Warung Sastra. Dalam suasana mendung dan riuh beberapa orang yang menonton timnas di
Semestinya sejarah Indonesia memiliki lebih banyak biografi seperti ini, dimana pengalaman orang biasa dapat menemukan expresinya dalam teks. Dari riwayat hidup Ibu Rukiah, pembaca akan menarik banyak pelajaran tentang berkembangnya gerakan kiri di Indonesia tahun 1940an-1960an di tingkat akar rumput di luar Jawa.
Pembaca dapat melihat bagaimana satu angkatan –anak-anak Revolusi Agustus 1945–berkerja keras untuk memenuhi cita-cita revolusi nasional, seperti pemberantasan buta-huruf, peningkatkan kecerdasan bangsa, dan pemberdayaan perempuan. Represi terhadap gerakan kiri yang berawal dari tahun 1965 mengakhiri seluruh proses nation-building itu dan menghidupkan lagi etos negara kolonial, yang menjawab tuntutan-tuntutan orang miskin dengan penjara, kamp tahanan, dan pengasingan internal, seperti di desa baru Nanga-Nanga untuk ex-tapol di Sulawesi. Dengan buku ini, sejarah Indonesia jadi jauh lebih kaya dan semua sejarawan berutang budi kepada Ibu Magdalena Sitorus dan Ibu Rukiah.
– John Roosa, University of British Columbia,
Vancouver, Canada
15 November 2024; malam, adalah kali kedua kami duduk setengah melingkar di Warung Sastra. Dalam suasana mendung dan riuh beberapa orang yang menonton timnas di
“Di esai saya bisa menyederhanakan sesuatu dalam 500-600 kata. Itu sulit dilakukan di fiksi krna fiksi prlu sesuatu yg lbih detail. Lewat esai juga saya
6 Oktober 2022 – Cuaca cukup bersahabat sore itu. Dan orang-orang mulai berdatangan. Mengisi absensi-mengambil booklet-memesan minum-memilih tepat duduk. Beberapa haha hihi ketika bertemu
Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,
Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.
Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam
WhatsApp us