
BAKAR (Bahas Karya) Maksud Politik Jahat bersama Om Joss Wibisono
15 November 2024; malam, adalah kali kedua kami duduk setengah melingkar di Warung Sastra. Dalam suasana mendung dan riuh beberapa orang yang menonton timnas di
Membicarakan kebudayaan nusantara, berarti kita sedang membicarakan identitas diri. Cerminan dari sesuatu yang melekat selama berabad-abad dalam interaksi global. Keragaman kebudayaan yang kita miliki, menjadi nilai lebih dalam upaya memperkenalkan diri lebih jauh. Tema Pemajuan kebudayaan nusantara dipilih untuk melihat kembali jejak dalam upaya mengembangkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia
Melalui diskusi-diskusi intensif yang rutin dilaksanakan, kami menganalisis berbagai aspek kebudayaan nusantara dari sejarah, tradisi, seni, hingga peran generasi muda dalam memajukan kebudayaan nusantara. Diskusi ini tidak hanya terbatas pada kajian lokal, tetapi juga menghubungkannya dengan perspektif global yang memperlihatkan adanya perbedaan pemahaman kebudayaan antara negara maju dan negara berkembang.
Buku ini hadir sebagai bagian dari upaya kami untuk melihat kembali kebudayan nusantara yang kita punya. Meskipun setiap penulis memiliki pendekatan dan perspektif yang berbeda-beda, kami berharap buku ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif pemajuan kebudayaan.
15 November 2024; malam, adalah kali kedua kami duduk setengah melingkar di Warung Sastra. Dalam suasana mendung dan riuh beberapa orang yang menonton timnas di
“Di esai saya bisa menyederhanakan sesuatu dalam 500-600 kata. Itu sulit dilakukan di fiksi krna fiksi prlu sesuatu yg lbih detail. Lewat esai juga saya
6 Oktober 2022 – Cuaca cukup bersahabat sore itu. Dan orang-orang mulai berdatangan. Mengisi absensi-mengambil booklet-memesan minum-memilih tepat duduk. Beberapa haha hihi ketika bertemu
Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,
Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.
Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam
WhatsApp us