Lompat ke konten

Damai di Penghujung Senja (Catatan Harian Magdalena Sitorus Tentang Theresia Ellysabeth Runturambi

Buku ini menyajikan kisah kehidupan Ibu Elly Runtu, seorang perempuan tegar dalam menghadapi pergolakan sosial politik di Indonesia setelah Peristiwa 1965. Kehidupan keras dialaminya mulai dari terputus dari cita- citanya menjadi dokter, masuk dalam tahanan, terpisah dari keluarga dan sederet kisah kelam lainnya yang menimbulkan trauma mendalam. Untuk mengatasi traumanya, Ibu Elly Runtu ikut paduan suara. Bagi kita hari ini, buku ini harus kita baca karena tidak hanya agar kita mengambil bagian mencegah terulangnya kekerasan politik di negeri kita tetapi juga menjadi contoh upaya mengatasi trauma dengan cara yang kreatif dan bermanfaat.
– Yerry Wirawan, Sejarawan

Posting artikel terkait

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,

Empat Setengah Jam di Punika

Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.

Kisah Inspiratif Penyintas

Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam

Sign up for our email newsletter