Lompat ke konten

Macondo, Para Raksasa, dan Lain-Lain Hal: Seputar Sastra Amerika Latin

Ronny Agustinus

Masa lalu tak pernah mati di Amerika Latin, dan tegangan sejarah itulah —antara masa lalu yang bergelimang penindasan dan masa depan yang dirundung kemiskinan—yang memberikan penulis Amerika Latin daya hidup.

* * *

Ronny Agustinus, seorang penerjemah spesialis Amerika Latin. Ia juga sangat dikenal sebagai salah satu pendiri penerbit Marjin Kiri. Menyebut tulisan-tulisan di buku ini sebagai ‘tidak berpretensi serius’ dan ‘acak’. Yang akan Anda dapatkan niscaya adalah tulisan-tulisan ringan yang berbobot dan esai-esai cair dengan perspektif luas. Lebih dari itu semua, buku ini adalah satu dari sedikit karya orang Indonesia tentang Amerika Latin dari sumber-sumber pertama, oleh seseorang yang menghabiskan sebagian besar hidupnya mencintai sastra Amerika Latin dan membagi cintanya untuk kita semua.

Posting artikel terkait

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,

Empat Setengah Jam di Punika

Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.

Kisah Inspiratif Penyintas

Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam

Sign up for our email newsletter