Lompat ke konten

Irfan Afifi

“Saat ini me­ngelola media pemikiran yang ia dirikan pada tahun 2018, Langgar.co (Suluk Kebudayaan Indonesia) dan juga lembaga Ifada Initiatives (Khazanah Pemikiran Nusantara).”
Irfan Afifi dilahirkan di Dusun Tempursari, Man­tingan, Ngawi, Jawa Timur. Alumnus jurusan Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saat ini me­ngelola media pemikiran yang ia dirikan pada tahun 2018, Langgar.co (Suluk Kebudayaan Indonesia) dan juga lembaga Ifada Initiatives (Khazanah Pemikiran Nusantara). Beberapa buku yang sudah diterbit­kan: Saya, Jawa, dan Islam (Tanda Baca, 2019); Habermas, Senjakala Modernitas (Ircisod, 2019); Bukan Ter­sembunyi, Melainkan Tak Terlihat (Omah Ilmu, 2019); serta editor buku Jawa-Islam di Masa Kolonial: Suluk, Santri, dan Pujangga Jawa karya Nancy K. Florida dan buku Suluk Kebudayaan Indonesia: Menengok Tradisi Pergulatan, dan Kedaulatan Diri.

Posting artikel terkait

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,

Empat Setengah Jam di Punika

Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.

Kisah Inspiratif Penyintas

Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam

Sign up for our email newsletter