Lompat ke konten

Umar Kayam

“Seorang sastrawan, sosiolog, dan seorang guru besar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakart (1988-1997- pensiun).”
Umar Kayam atau Umar Khayam (lahir di Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932 – meninggal di Jakarta, 16 Maret 2002 pada umur 69 tahun) adalah seorang sastrawan, sosiolog, dan seorang guru besar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakart (1988-1997- pensiun). Dunia kesenian ditekuninya sejak masih mahasiswa Universitas Gadjah Mada tahun lima puluhan. Mulai menulis karya sastra, terutama cerita pendek, pada tahun enam puluhan, dimuat antara lain dalam Majalah Horison. Cerita pendeknya Seribu Kunang- Kunang di Manhattan dipilih sebagai cerita pendek terbaik majalah itu, tahun 1968.

Posting artikel terkait

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara

Mengurai Sejarah Konflik Maluku Utara Resensi “Jangan Percaya Surat Palsu” oleh Linda Christanty Buku “Jangan Percaya Surat Palsu: Laporan Jurnalistik tentang Konflik di Maluku Utara,

Empat Setengah Jam di Punika

Bang Nezar Patria, menceritakan kembali hal-hal di balik tulisan yang menjadi salah satu yang paling sering diingat: Sejarah Mati di Kampung Kami. Ditulis delapan belas tahun lalu, saat ia masih wartawan muda. Saat itu, ia ditugaskan meliput kampung halaman pasca tsunami. Suasana dan aroma yang dirasakan di kampung halaman, melahirkan salah satu tulisan yang sangat personal dan kuat. “Kata teman-teman, artikel itu kerap menjadi salah satu contoh beberapa kelas menulis features. Saya merasa tersanjung”, katanya.

Kisah Inspiratif Penyintas

Memahami sejarah untuk menata masa depan yang lebih baik adalah sebuah tindakan sadar dan strategis yang perlu dilakukan oleh sebuah bangsa yang berkehendak maju dalam

Menulis Adalah Cara Saya Bermeditasi

Menulis adalah cara saya bermeditasi. Tiada satu hari pun yang sanggup saya pikul dan jalani jika saya tidak menulis. Menulis adalah cara saya bertahan hidup.

Pengalaman Menerjemahkan Cerita Kucing

KUCING! Ya, ampuuun! Kucing segala warna segala ras beragam polah! Dulu, semasa kanak-kanak, aku pernah fobia kucing; juga dua adikku. Untung fobia yang kuderita berakhir

Sign up for our email newsletter